Kawan, jujur saya sangat prihatin dengan anda yang suka melakukan hal seperti itu. Apakah kamu sama sekali tidak sadar bahwa kamu telah mengumpulkan masa yang sangat banyak untuk mengais dosa jariyah?
Beberapa waktu lalu saya hampir naik darah melihat postingan seseorang yang menandai 50 orang teman facebook yang tersebar diseluruh penjuru kota.
"Jangan makan bakso di ********** *****, tempatnya kotor. Harganya aja yang mahal, baksonya nggak enak"
Sadar atau tidak perkataan seperti ini membunuh karakter usaha seseorang.
Dan parahnya yang ditandai justru malah menambahi dan menimpali dengan seenak mulutnya sampai bibirnya mengkilap seperti lampu bohlam.
Ini sosmed mas bos, sekali dipost dan ditandai ke orang. Setiap satu komentar orang lain akan membaca, dan setiap satu like beberapa orang lain akan melihat, dan setiap orang lain yang melihat maka orang-orang lain juga akan melihat.
Selamat anda menjadi makelar dosa jariyah terpopuler sepanjang sejarah sepak terjang anda di dunia sosial media.
*******
Oke sebelum postingan ini saya akhiri mari kita kembali ke titik balik kita dimana kita pertama kali membuka usaha.
Apakah usaha kita di awal sama seperti sekarang?
Apakah skill kita saat awal usaha sama seperti sekarang?
Berapa pendapatan kita di awal usaha?
Berapa luas area usaha kita?
Seberapa banyak karyawan kita di awal usaha?
Jawablah dengan hati nurani kita dan bandingkan dengan sekarang. Ini jaman sosial media kawan, semua orang boleh berekspresi, semua orang boleh bercerita.
"Mulutmu harimaumu, postinganmu adalah cermin kepribadianmu"
Setidaknya bila kita tidak suka dengan cara kerja atau masakan orang lain hal yang paling bagus adalah menegur produsennya langsung.
Ini adalah tanda orang cerdas yang sehat wal'afiat.
Bila sang produsen tidak juga berubah yang paling bagus adalah diam dan lihat saja.
Posting "ujaran kebencian" di sosial media adalah pilihan yang buruk. Dosa jariyah dapat, dan orang yang merasa dirugikan bisa melaporkanmu pada polisi dan menjeratmu dengan UU ITE.
Dan nilai plus dari ujaran kebencian ini adalah "hukum karma".
Kamu mau usaha yang udah berjalan beromset ratusan juta ditutup oleh sang pemberi rejeki dalam hitungan jam saja?
Semoga artikel ini salah besar bagi anda. (ny_pris)
Comments