Masa-masa itu adalah masa terkejam dalam hidupku.
Ketika aku tak bisa merasakan sedikitpun cinta yang sebenarnya untukmu.
Aku berputar-putar ibarat layang-layang terbang tak seimbang lalu menghantam bumi dengan kecepatan supersonik.
Apa yang akan kamu lakukan jika jadi sepertiku?
Aku rasa kamu tak akan bisa hidup layaknya mayat hidup, kesana kemari hanya menjadi gunjingan orang lain.
Masa-masa itu telah berlalu, dan bila kamu tahu dirimu itu seperti sebuah cairan super yang disuntikkan kedalam tubuhku, Membuatku menjadi manusia yang lebih berarti yang lebih bisa menghagai hidup.
Saat bertemu denganmu, jujur aku tak seperti di film-film yang katanya cinta pada pandangan pertama. Kata-kata itu hanya rayuan gombal tukang kibul takut tak laku.
Pertama kali berhadapan denganmu aku hanya merasa kau adalah orang yang cocok untuk aku ajak naik ke pelaminan dan aku merasa siap menjadi orang yang akan melindungimu serta menjagamu.
Bila kata-kata ini aku ucapkan dulu mungkin kamu menganggap aku hanya bermain.
Well....aku ini cowok sejati. Dalam standart rata-rata cewek itu serapuh boneka yang bisa dijalankan ke sana kemari sesuai pemiliknya. Karena aku cowok sejati, aku pantang bermain boneka.
Kini waktu telah berputar cukup cepat hingga aku sendiri pusing untuk menghitung berapa detik waktu yang telah kita habiskan bersama.
Cita-citaku terjadi, kita benar-benar naik ke pelaminan dan sah menjadi suami istri.
Jujur sebenarnya aku malu menjalin cinta denganmu, jujur aku menyesal bilang ke kamu dulu "mau nggak kamu jadi pacarku"
Karena kata-kata itu hanyalah isapan jempol, ibarat menulis diatas kereta yang berjalan cepat. Belum sempat menulis aku sudah di turunkan penjaga keamanan.
Menjalin kehidupan yang sah adalah hal tersuper yang aku inginkan selama ini.
Comments